Hati Seperti Burung


 
Dari Abu Hurairoh radiyallahu'anhu, dari Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, "Akan masuk surga suatu kaum, hati mereka seperti hati burung." (H.R. Muslim)

Wah, hati seperti burung? Seperti apa? Apakah yang terbang bebas ke sana ke mari? Hm, bukan itu maksudnya.

 Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa yang di maksud dengan perasaan yang seperti perasaan burung  itu adalah dalam hal kelembutannya dan kelunakannya. Ulama’ lainya menerangkan bahwa yang di maksud adalah hati yang takut kepada Allah, karena burung adalah binatang yang paling takut kepada Allah. Selanjutnya rasa takut kepada Allah  itu mendominasi diri mereka.
  
Umar bin Khattab radiyallahu'anhu berkata, beliau mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Andaikan kalian tawakal kepada Allah dengan sebenarnya, niscaya Allah akan memberi rizki kepada kalian seperti memberi rizki kepada burung. Mereka pergi pagi hari dengan perut kosong dan pulang sore hari dengan perut kenyang." (Shahih Tirmidzi, hasan shohih)


Ya, mencontoh burung dalam hal tawakalnya. Burung begitu tawakal. Dia tawakal pada Allah dengan berupaya mencari makan di pagi hari. Seharian mencari makan hanya dengan bekal tawakal. Dan ketika pulang, dia sudah dalam keadaan kenyang.



Ketawakalan total kepada Allah sebagaimana ketawkalan burung ini akan membawa seseorang tidak pernah takut mengahadapi resiko apapun di dunia. Baginya yang paling penting adalah keridhoan Allah terhadap dirinya. Sesudah dia yakin bahwa dirinya mendapatkan keridhaan Allah terhadap maka halangan apapun yang menghadang dia, walau sebesar gunung, tidak dapat menggoyahkan tapak kakinya.
Orang yang memiliki keteguhan hati seperti ini takkan mundur saat dihina orang dan tidak bertambah semangat ketika di puji orang. Itulah tanda orang yang beramal secara ikhlas. Keikhlasan di dalam amalan menjadikan amal yang kecil itu bernilai tinggi, apalagi amal yang besar. Pada saat itulah pelakunya dinyatakn layak untuk masuk surge alias surga :D
Tatkala dia memperjuangkan kebenaran maka dia akan terus berjuang sampai titik darah penghabisan walau pulahan, ratusan, atau bahkan ribuan orang menentangnya. Tekadnya memperjuangkan kebenaran takkan padam, walau rintangan datang bergelombang menerpa dirinya. Inilah karakter orang yang pantas menghuni surga.
Begitu pun manusia. dalam berusaha, kita senantiasa harus bertawakal. Tawakal bukan berarti pasrah. Burung saja tetap berusaha pergi mencari makan. Maka, manusia pun harus tetap berusaha. Tapi dengan dibarengi tawakal yaitu meminta pertolongan Allah. Dengan begitu, tanpa ia sadari, ia akan pulang dengan membawa rizki dari Allah sebagai berkah usahanya hari itu.

Percayalah dan Tawakallah... keep both them :):):)

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 DREAM`S BLOG. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates