KONFERENSI BESAR PARA IBLIS DAN SYETAN :(



 Dalam suatu Konferensi iblis, syaitan dan jin, dikatakan: “Kita tidak dapat melarang kaum muslim ke masjid”, “Kita tidak dapat melarang mereka membaca Al-Qur’an dan mencari kebenaran”, “Bahkan kita tidak dapat melarang mereka mendekatkan diri dengan Tuhan mereka Allah dan Pembawa risalahNya Muhammad”, “Pada saat mereka melakukan hubungan dengan Allah, maka kekuatan kita akan lumpuh.”

“Oleh sebab itu, biarkanlah mereka pergi ke Masjid; biarkan mereka tetap melakukan kesukaan mereka, TETAPI CURI WAKTU MEREKA, sehingga Mereka tidak lagi punya waktu untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah”.
“Inilah yang akan kita lakukan,” kata iblis. “Alihkan perhatian mereka dari usaha meningkatkan kedekatannya kepada Allah dan awasi terus kegiatannya sepanjang hari!”.

“Bagaimana kami melakukannya?” tanya para hadirin yaitu iblis, syaitan, dan jin. Sibukkan mereka dengan hal-hal yang tidak penting dalam kehidupan mereka, dan ciptakan tipudaya untuk menyibukkan fikiran mereka,” Jawab sang iblis “Rayu mereka agar suka BELANJA, BELANJA DAN BELANJA SERTA BERHUTANG, BERHUTANG DAN BERHUTANG”.

“Bujuk para istri untuk bekerja di luar rumah sepanjang hari dan para suami bekerja 6 sampai 7 hari dalam seminggu, 10 - 12 jam seminggu, sehingga mereka merasa bahwa hidup ini sangat kosong, jangan biarkan mereka menghabiskan waktu bersama anak-anak mereka, jika keluarga mereka mulai tidak harmonis, maka mereka akan merasa bahwa rumah bukanlah tempat mereka melepaskan lelah sepulang dari bekerja,

Dorong terus cara berfikir seperti itu sehingga mereka tidak merasa ada ketenangan di rumah, Pikat mereka untuk membunyikan radio atau kaset selama mereka berkendaraan”. “Dorong mereka untuk menyetel TV, VCD, CD dan PC di rumah, Sepanjang hari. Bunyikan musik terus menerus di semua restoran maupun toko2 di dunia ini.”

“Hal ini akan mempengaruhi fikiran mereka dan

merusak hubungan mereka dengan Allah dan RasulNya”

“Penuhi meja-meja rumah mereka dengan majalah-majalah dan tabloid”. “Cekoki mereka dengan berbagai berita dan gosip selama 24 jam sehari”.”Serang mereka dengan berbagai iklan-iklan di jalanan”. “Banjiri kotak surat mereka dengan informasi tak berguna, katalog-katalog, undian-undian, tawaran-tawaran dari berbagai macam iklan.

“Muat gambaran wanita yang cantik itu adalah yang langsing dan berkulit mulus di majalah dan TV, untuk menggiring para suami berfikir bahwa PENAMPILAN itu menjadi unsur terpenting, sehingga membuat para suami tidak tertarik lagi pada istri-istri mereka”

“Buatlah para istri menjadi sangat letih pada malam hari, buatlah mereka sering sakit kepala”.

“Jika para istri tidak memberikan cinta yang diinginkan sang suami, maka akan mulai mencari di luaran”. “Hal inilah yang akan mempercepat retaknya sebuah keluarga”

“Terbitkan buku-buku cerita untuk mengalihkan kesempatan mereka untuk mengajarkan anak-anak mereka akan makna shalat.”

“Sibukkan mereka sehingga tidak lagi punya waktu untuk mengkaji bagaimana Allah menciptakan alam semesta. Arahkan mereka ke tempat-tempat hiburan, fitness, pertandingan-pertandingan, konser musik dan bioskop.”

“Buatlah mereka menjadi SIBUK, SIBUK DAN SIBUK.” “Perhatikan, jika mereka jumpa dengan orang shaleh, bisikkan gosip-gosip dan percakapan tidak berarti, sehingga percakapan mereka tidak berdampak apa-apa.

“Isi kehidupan mereka dengan keindahan-keindahan semu yang akan membuat mereka tidak punya waktu untuk mengkaji kebesaran Allah, dan dengan segera mereka akan merasa bahwa keberhasilan, kebaikan/kesehatan keluarga adalah merupakan hasil usahanya yang kuat (bukan atas izin Allah).”

“PASTI BERHASIL, PASTI BERHASIL, RENCANA YANG BAGUS.” Iblis, syaitan dan jin kemudian pergi dengan penuh semangat melakukan tugas MEMBUAT MUSLIMS MENJADI LEBIH SIBUK, LEBIH KALANG KABUT, DAN SENANG HURA-HURA, dan hanya menyisakan sedikit saja waktu buat Allah sang Pencipta.”

“Tidak lagi punya waktu untuk bersilaturahmi dan saling mengingatkan akan Allah dan RasulNya”. Sekarang pertanyaan nya adalah, “APAKAH RENCANA IBLIS INI AKAN BERHASIL???”

“ANDALAH YANG MENENTUKAN..!


Kisah Romantis Rasulullah SAW dan Siti Khadijah


 

Kisah indah Nabi Muhammad saw dan Siti Khadijah ra. selalu berkesan untuk dibaca, dikenang dan diteladani. Cinta sejati dan kesetiaan mencintai diukur setelah perkawinan, bahkan lebih terbukti setelah kepergian yang dicintai. Kendati Nabi Muhammad saw. Sangat mencintai Aisyah ra., namun cinta beliau kepada Siti Khadijah ra. pada hakekatnya melebihi cintanya beliau kepada Aisyah ra., bahkan cinta itu melebihi semua cinta yang dikenal umat manusia terhadap lawan jenisnya.
 Sementara hikayat tentang cinta, seperti Romeo dan Juliet, Lailah dan Majnun, tidak teruji melalui kehidupan bersama mereka sebagai suami istri. Karena itu, sekali lagi dikatakan bahwa cinta Rasulullah saw. Kepada Khadijah ra. Adalah puncak cinta yang diperankan oleh seorang laki-laki kepada perempuan dan sebaliknya. Sangat besar rasa cinta Rasulullah kepada Khadijah, sampai-sampai Aisyah mengatakan dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, “Tidak pernah aku merasa cemburu kepada seorang pun dari istri-istri Rasulullah seperti kecemburuanku terhadap Khadijah. Padahal aku tidak pernah melihatnya. Tetapi Rasulullah seringkali menyebut-nyebutnya. Jika ia memotong seekor kambing, ia potong-potong dagingnya, dan mengirimkannya kepada sahabat-sahabat Khadijah.
Maka aku pun berkata kepadanya, “Sepertinya tidak ada wanita lain di dunia ini selain Khadijah…!”
Maka berkatalah Rasulullah, “Ya, begitulah ia, dan darinyalah aku mendapatkan anak.”
Dalam suatu riwayat dikisahkan, suatu saat Aisyah merasa cemburu, lalu berkata, “Bukankah ia (Khadijah) hanya seorang wanita tua dan Allah telah memberi gantinya untukmu yang lebih baik darinya? (maksud Aisyah yang menggatikan Khadijah adalah dirinya). Maka Belaiu pun marah sampai berguncang rambut depannya. Lalu Beliau bersabda, “Demi Allah! Ia tidak memberikan ganti untukku yang lebih baik darinya. Khadijah telah beriman kepadaku ketika orang-orang masih kufur, ia membenarkanku ketika orang-orang mendustakanku, ia memberikan hartanya kepadaku ketika manusia lain tidak mau memberiku, dan Allah memberikan kepada anak darinya dan tidak memberiku anak dari yang lain.”
Maka aku berkata dalam hati,” Demi Allah, aku tidak akan lagi menyebut Khadijah dengan sesuatu yang buruk selama-lamanya.”
Ketika Aisyah ingin menampakkan kelebihannya atas Khadijah, ia berkata kepada Fatimah ra., putri Nabi dari Khadijah ra.: “Aku gadis ketika dinikahi ayahmu sedang ibumu adalah janda ketika dinikahi ayahmu.” Rasul saw. Yang mendengar ucapan ini dari putrinya yang mengeluh bersabda: “Sampaikanlah kepadanya ‘Ibuku (maksudnya Khadijah ra) lebih hebat dari engkau, beliau menikahi ayahku yang jejaka, sedang engkau menikahinya saat beliau duda.”
Disamping itu Rasulullah tidak memadu Khadijah dengan wanita lain, sedang semua istri selainnya dimadu.
Teman-teman Khadiijah pun masih diingat oleh Rasul dan berpesan kepada putri-putri beliau agar terus menjalin hubungan kasih dengan mengirimkan hadiah-walau sederhana- kepada mereka.
Ketika Fath Makkah, yakni hari keberhasilan rasul saw memasuki kota Mekkah bersama kaum Muslim, beliau berkunjung ke lokasi rumah Khadijah ra., karena rumah itu sendiri telah tiada. Beliau juga-pada hari itu- menyendiri, di tengah kesibukan bersama pasukan kaum Muslim, dengan seorang wanita tua sambil bercakap-cakap dengan wajah berseri-seri. Aisyah ra yang melihat hal tersebut bertanya:”Siapa orang itu dan apa yang dibicarakannya?” Ternyata wanita tua itu sobat karib Khadijah ra dan pembicaraan Nabi saw dengannya berkisar pada kenangan manis masa lalu.
Gerak langkah suara dan ketukan pintu yang biasa dilakukan Khadijah ra pun terus segar dalam benak dan pikiran beliau. Suatu ketika beliau mendengar ketukan dan suara serupa. Beliau berkomentar:”Ini cara ketukan Khadijah. Saya duga yang datang adalah Hala ( saudara perempuan Khadijah ra.) dan ternyata dugaan beliau benar.
Demikianlah keagungan cinta Rasulullah saw kepada Khadijah ra. Yang akan tetap terukir indah sepajang zaman.
Wallahu ‘alam

Fatih Seferagic Si Tampan yang Hafidz Quran :D:D:D




-
Siapa coba, yang tidak tertarik dengan remaja sholih nan tampan ini. Masih muda, 17 tahun, hafal Qur’an. Hari gini anak muda bisa hafal Qur’an itu 1000.000 : 1. Apalagi anak muda Indonesia. Susah mencari remaja yang model si Fatih ini di Indonesia. Dan suara Fatih ini merdunya hampir sama dengan Mishari Rasheed. Pokoknya mendengarkan suara Fatih, membuat kita bergetar dan semakin merasakan bahwa begitu indahnya Firman  Allah.

Remaja Indonesia (sebagian) yang sekarang terkenal dengan remaja hura-hura. Perokok, pergaulan bebas, pecandu narkoba dan sejenisnya. Mungkin mereka sudah kehilangan sosok figur (idola) yang bisa ditiru. Generasi sebelum mereka kebanyakan mencontohkan hal yang tidak baik, sehingga mungkin sedikit bisa dimaklumi mereka juga akhirnya rusak seperti itu.
Fatih Seferagic bisa menjadi satu figur remaja yang layak dicontoh untuk remaja. Untuk itu, mungkin diperlukan lagi berita tentang dia dan terus dibagikan ke remaja seluruh dunia terutama Indonesia. Syukur-syukur kalau bisa menghadirkan sosoknya ke sini.
Dialah pemuda itu. Hafiz Qur’an, bersuara indah dan tampan pula. Masyaallah.. Tinggal dan menetap di Amerika Serikat bukan menjadi alasan baginya untuk tidak menghafal AL-Qur’an. Akhi berkebangsaan  Bosnia ini lahir di Stuttgart, Jerman dan sekarang tinggal di Texas, AS. Pada umur 4 tahun ia pindah ke AS, tinggal di Arizona selama 3-4 tahun sebelum menetap di Baltimore, Maryland selama 7 tahun dimana ia memulai dan menuntaskan hafalan Al-Qurannya.
 
Sejatinya ia baru memulai menghafal Al-Qur’an pada usia 9 tahun dan menuntaskan hafalannya dalam 3 tahun, alias menjadi hafiz pada usia 12 tahun (catat! 12 tahun!). Ia melatih hafalannya itu di bawah bimbingan Syekh Qari Zahid dan Qari Abid.  Sekarang sambil sekolah, ia juga mengajar Al Qur’an dan menjadi ketua remaja mesjid Shaykh Yasir Birjas di Dallas, Texas.
Itu di Amerika loh, di negara adikuasa yang sama-sama kita tahu Islam masih menjadi minoritas. So, bagaimana dengan kita?
di negara INDONESIA yang mayoritas adalah umat Islam. Sudah hafal berapa juz? Sudah berapa ayat hari ini?
#tanyakan pada diri sendiri
 
MANJADDA WAJADA!
Bukan masalah tempat, bukan masalah usia.
Hanya masalah kemauan dan kesungguhan.
Sungguh, betapa indahnya jika mampu menghafal 30 juz

Berikut ini page Fatih Seferagic di Facebook : https://www.facebook.com/fatihseferagic

SALAH SOAL :)



Suatu pagi di sebuah sekolah dasar,
 “Oke anak-anak… seperti yang kemarin Ibu sampaikan, hari ini kita ujian Matematika ya. Silakan disimpan buku-bukunya ke dalam tas. Di atas meja hanya boleh ada alat tulis dan kertas kosong untuk coret-coretan. Kalian sudah siap kan? :)”, ucap seorang Guru Matematika dengan senyum khasnya.‘Oke Buuu… siap donkkkk’, ucap anak-anak serentak.

Ujian pun di mulai. Ibu guru memberikan waktu 90 menit untuk siswa mengerjakan soal pilihan Matematika ini.
Di tengah-tengah ujian, tiba-tiba seorang anak mengacungkan tangan, dilanjut dengan pertanyaannya “Ibuuuu, soal nomor 10 kok ga ada jawabannya, ya?”
Belum sempat sang Ibu Guru melihat ulang soal ujian tersebut, anak lainnya sudah ada yang mengacungkan tangan kembali dengan pertanyaan yang nyaris sama.
“Nomor 15 juga gak ada jawabannya, Bu…”
Akhirnya Ibu guru mengangkat kertas soal, membacanya sekilas, tersenyum, dan memberikan “kabar gembira” ke anak-anak:
“Oh iyaa ya, nomor 10 dan 15 itu gak ada jawaban yang cocok, hm, jadi baiklah, dua soal itu berarti menjadi soal bonus untuk kalian :)”
Seluruh anak sekelas merasa gembira, sampai tak sedikit yang terdengar teriakan “Yes”-nya.
**
Kawan, mungkin dulu ketika sekolah, kita juga pernah beberapa kali merasakan pengalaman seperti itu ya. Bisa jadi reaksi kita tak jauh berbeda dengan anak-anak di atas. Merasa gembira seperti baru saja mendapatkan sesuatu yang istimewa. Sebab jika Guru salah memberikan soal pilihan, dengan tidak ada jawaban yang tepat. Itu berarti nilai bonus untuk kita. Cara berpikir anak-anak memang sederhana. :)
Kawan, mungkin saat ini kita sudah jauh lebih dewasa dibanding waktu pengalaman-pengalaman itu hadir pada diri kita. Sesekali, cobalah ajak diri kita berpikir, merenung walau sebentar. Ingatkah bahwa pemberi soal matematika-IPA-IPS-ataupun berbagai mata pelajaran lainnya hanyalah manusia? Maka sangat mungkin ada kesalahan dalam soal tersebut dengan ketiadaan jawaban.
Sekarang kita akan semakin tersadar bahwa Sang Pemberi Soal sejatinya hanyalah Ia.
Rabbmu, Rabbku, Rabb kita semua.
Maka tidak akan pernah ada kesalahan dalam pemberian soal dariNya untuk kita. Apapun bentuk soal dariNya yang kita terima. Entah itu ujian masalah, musibah, kuliah, amanah, dakwah, ukhuwah, atau apapun itu.
Tidak akan pernah ada salah soal, kawan.
Kesalahannya justru pada cara pandang kita menganggap (per)soal(an) itu.
Kesalahannya justru karena kita menganggap bahwa Rabb kita memberikan sesuatu yang “salah alamat” kepada diri kita.
Tidak akan pernah ada yang salah, selama dariNya.
Bukankah Dia Maha Tahu, sedangkan kita lebih banyak sok tahu.
Bukankah memang selalu Dia Yang Menguatkan, kita yang hanya punya kelemahan.
Bukankah Dia yang memberikan (per)soal(an), sekaligus Dia pula yang memberikan kunci jawaban?
Bukankah kita memang hanya peminta? Dan hanya Dia yang Maha Pemberi?
Maka mengapa masih ragu untuk meminta kunci jawaban langsung dariNya untuk setiap (per)soal(an) yang Dia berikan pada kita?
Dan “bukankah Dia memberi ujian yang sesuai dengan kemampuan kita? Kita hanya belum mengerahkan semua kemampuan kita untuk tetap setia padaNya”*
Laa yukallifullahu nafsan illaa wus’ahaa. :)
Copyright 2009 DREAM`S BLOG. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates